MENU

Kamis, 22 Desember 2011

Hukum Moore adalah salah satu hukum yang terkenal dalam industri mikroprosesor yang menjelaskan tingkat pertumbuhan kecepatan mikroprosesor. Diperkenalkan oleh Gordon E. Moore salah satu pendiri Intel. Ia mengatakan bahwa pertumbuhan kecepatan perhitungan mikroprosesor mengikuti rumusan eksponensial.

Perkembangan teknologi dewasa ini menjadikan HUKUM MOORE semakin tidak Relevan untuk meramalkan kecepatan mikroprossesor. Hukum Moore, yang menyatakan bahwa kompleksitas sebuah mikroprosesor akan meningkat dua kali lipat tiap 18 bulan sekali, sekarang semakin dekat kearah jenuh. Hal ini semakin nyata setelah Intel secara resmi memulai arsitektur prosesornya dengan code Nehalem. Prosesor ini akan mulai menerapkan teknik teknologi nano dalam pembuatan prosesor, sehingga tidak membutuhkan waktu selama 18 bulan untuk melihat peningkatan kompleksitas tapi akan lebih singkat

Akan tetapi, saat ini Hukum Moore telah dijadikan target dan tujuan yang ingin dicapai dalam pengembangan industri semikonduktor. Peneliti di industri prosesor berusaha mewujudkan Hukum Moore dalam pengembangan produknya. Industri material semikonduktor terus menyempurnakan produk material yang dibutuhkan prosesor, dan aplikasi komputer dan telekomunikasi berkembang pesat seiring dikeluarkannya prosesor yang memiliki kemampuan semakin tinggi.

Secara tidak langsung, Hukum Moore menjadi umpan balik (feedback) untuk mengendalikan laju peningkatan jumlah transistor pada keping IC. Hukum Moore telah mengendalikan semua orang untuk bersama-sama mengembangkan prosesor. Terlepas dari alasan-alasan tersebut, pemakaian transistor akan terus meningkat hingga ditemukannya teknologi yang lebih efektif dan efisien yang akan menggeser mekanisme kerja transistor sebagaimana yang dipakai saat ini.

Meskipun Gordon Moore bukanlah penemu transistor atau IC, gagasan yang dilontarkannya mengenai kecenderungan peningkatan pemakaian jumlah transistor pada IC telah memberikan sumbangan besar bagi kemajuan teknologi informasi. Tanpa jasa Moore mungkin kita belum bisa menikmati komputer berkecepatan 3GHz seperti saat ini.
Review :


Pada tahun 1965 Gordon Moore dari Bell Labs mencatatat, jumlah transistor pada sebuah chip meningkat 2X lipat setiap 18-24 bulan.

Karena itu kemudian dia membuat prediksi bahwa:

"TEKNOLOGI SEMICONDUKTOR AKAN BERLIPAT DUAKALI KEEFEKTIFITASANNYA Setiap 18 Bulan"

sekarang kita lihat apa saja yang terus mengikuti Hukum moore:

1. Jumlah transistor

    Dari Microprosesor INTEL 4004 (2300 Trans.) sampai dengan Pentium IV (42 juta Transistor) terlihat double setiap 2 tahun dan diprediksi tahun 2010 akan ada 1 milyar transistor dalam satu chip (mungkin Pentium VI kali ya).

2. Microprocessor

     hampir setiap 1,96 tahun keluar microprocessor baru dengan jumlah Transistor 2X lipat.

3. Besarnya Ukuran Die/Chip/Dice

    tumbuh 7%/tahun atau 14% per dua tahun (2X lipat setiap 10 tahun) ini memang agak tidak mengikuti Hukum  moore.

4. frequensi Clock

    dari 4004 (800 kHz) s/d Pentium IV (2.8 GHz), terlihat double setiap 2 tahun (sayang grafiknya gak bisa tak tampilin, tapi bisa dilihat di website Intel)

5. Disipasi Daya

    Trend-nya ikut naik seiring perkembangan mikroprosesor, dan ini akan menjadi Major Problem dalam IC Design. karena s/d Pentium IV, power density sudah mencapai 10W/cm2, kalau melihat grafiknya, diperkirakan bisa naik sampai dengan 50W/cm2 (Hot Plate), atau diatas 100W/cm2 (Nuclear Reactor) atau malah 1000W/cm2 (rocket nozzle) pada 2010 keatas.

6. DRAM

    Berkembang dari tahun 1980 (84 Kbit)/sebesar halaman. kemudian sebesar Buku (lbkr7000 Kbit), hingga sebesar ensiklopedia, lbkr. 1 jt Kbit/1024MByte (2 jam Audio CD)/30 Sec. HDTV di tahun 2002 sampai diperkirakan dengan melihat grafiknya, bisa sampai sebesar Human memory/human DNA yaitu 64juta KBit (berapa MB?) di thn 2010. DRAM berkembang 4X lipat setiap 3 Tahun.

7. Cell Phone

    dari 48Million (1996)-86M (1997)-162M(1998)-260M (1999) sampai 435M (2000)...atau naik  2X tiap 1 thn keuntungan dari semua diatas:

1. teknologi menyusut 0.7/generasi

2. tiap generasi dapat mengintegrasikan 2X lebih banyak fungsi per chip sehingga biaya tidak naik

3. Cost of function decrease by 2X


TETAPI
Bagaimana merancang CHIP dengan makin banyak fungsi sementara Engineer Elektronika tidak naik


2X lipat setiap 2 tahun???

bisa kita lihat dari data INTEL :

    1997 untuk merancang uP (400MHz/13juta Transistor) membutuhkan 210 IC design Engineer.
    1997 untuk merancang uP (500MHz/20juta Transistor) membutuhkan 270 IC design Engineer
    1999 untuk merancang uP (600MHz/32juta Transistor) membutuhkan 360 IC design Engineer
    2002 untuk merancang uP (800MHz/130juta Transistor) membutuhkan 800 IC design Engineer


-Intel pentium D Processor
-Quad-Core Intel® Xeon™ X5355
 2.66 GHz
  Quad-Core Intel® Xeon™ X5355
 2.33 GHz
  Quad-Core Intel® Xeon™ X5355
 1.86 GHz
 
  Quad-Core Intel® Xeon™ X5355
 1.60 GHz
- Dual-Core Intel® Xeon™ 7140M 
  3.33-3.40 GHz
   Dual-Core Intel® Xeon™ 7130M 
  3.16-3.20 GHz
   Dual-Core Intel® Xeon™ 7120M 
  3 GHz
   
Dual-Core Intel® Xeon™ 7110M 
  2.5-2.6 GHz
  Intel® Core™ Duo Processor T2300 - T2700***
 1.66-2.33 GHz
  Intel® Core™ Duo LV Processor L2400-L2500***
1.50-1.83 GHz
  Intel® Core™ Duo LV Processor L2300  (EOL 5/07)
 1.50 GHz
 Intel® Core™ Solo Processor T1300-T1400
 1.66-1.83 GHz
-Intel® Core™2 Extreme Q9000
2 GHz
Intel® Core™2 Duo processor T9800
2.93 GHz
Intel® Core™2 processor P9600
2.66 GHz
Intel® Core™2 processor T9550
2.66 GHz
Intel® Core™2 processor 8700
2.53 GHz
-Intel® Core™ i7-965 Extreme Edition
2.66 GHz
Intel® Core™ i7-940
2.66 GHz
Intel® Core™ i7-920
2.66 GHz
-Intel® Xeon® Processor MP X7460
2.66 GHz
Intel® Xeon® Processor MP L7455
2.13 GHz
Intel® Xeon® Processor MP L7445
2.13 GHz
Intel® Xeon® Processor MP E7450
2.40 GHz
Intel® Xeon® Processor MP E7440
2.40 GHz
Intel® Xeon® Processor MP E7430
2.13 GHz
Intel® Xeon® Processor MP E7420
2.13 GHz

Jumat, 02 Desember 2011

Jenis - Jenis Piranti I/O

Pengertian Port I/O


Port I/O (Input / Output)

1.1 Port I/O

Port I/O adalah gerbang konektor input/output pada computer seperti pada keyboard, mouse paralle/serial ataupun USB. Port I/O juga berguna untuk menghubungkan perangkat elektronik diluar komputer seperti seperti printer scanner, serta barcode reader. Port I/O pada PC secara umum ialah Port serial, parallel dan USB (Universal Serial Bus). Port serial biasanya digunakan secara umum untuk peralatan yang harus berkomunikasi secara bidireksional seperti modem, mouse, scanner, digitizer, dan lainnya. Anda juga bias membeli network adapter, floppy disc drive, CD-ROM drive, atau backup tape yang terhubung ke port parallel.

Port Parallel

Port parallel ialah port data dikomputer untuk mentransmisi atau menerima 8 bit data dalam sekali detak. Standar port parallel yang baru ialah IEEE 1284 yang dikeluarkan pada tahun 1994. Standar ini mendefinisikan 5 mode operasi sebagai berikut:
Mode Kompatibilitas
Mode Nibble
Mode Byte
Mode EPP (enhanced parallel port)
Mode ECP (extended capability port)
Tujuan standar yang baru tersebut ialah untuk mendesain driver dan peralatan baru
yang kompatibel dengan peralatan lainnya serta standar parallel port sebelumnya SPP yang diluncurkan tahun 1981. Mode kompatibilitas, nibble, dan byte digunakan sebagai standar perangkat keras yang tersedia di port parallel original dimana EPP & ECP membutuhkan tambahan hardware untuk dapat berjalan dengan kecepatan yang lebih tinggi. Mode kompatibilitas atau mode centronics hanya dapat mengirimkan data pada arah maju pada kecepatan 50 Kbytes per detik hingga 150 Kbytes per detik.


DB25 ialah konektor yang umum digunakan di komputer sebagai port parallel, sedangkan konektor centronics umum ditemukan di printer. IEEE 1284 ialah standar yang menentukan 3 konektor berbeda yang dapat digunakan dengan port parallel, yaitu 1284 tipe A ialah konektor DB25 yang dapat ditemukan di hampir semua komputer, 1284 tipe B ialah konektor centronics 36 pin yang umum ditemukan diprinter, IEEE 1284 type C ialah konektor 36 pin seperti centronics, tetapi ukurannya lebih kecil dan lebih memuaskan..



Port serial

Port serial adalah pengiriman data secara serial (data dikirim satu persatu secara
berurutan) sehingga port serial jauh lebih lambat daripada port parallel. Serial port juga sulit ditangani karena peralatan yang dihubungkan ke serial port harus berkomunikasi dengan transmisi serial, sedangkan data dikomputer diolah secara parallel. Oleh karena itu data dari dank e serial port harus dikonversikan ked an dari bentuk parallel untuk ias digunakan. Menggunakan hardware, hal ini ias dilakukan oleh Universal Asyncronous Receiver Transmimeter (UART), Kelemahannya, kita butuh software yang menangani register UART yang cukup rumit dibandingkan dengan port parallel. Kelebihan Port serial ialah panjang kabel maksimal lebih besar dibandingkan dengan Port parallel karena Port serial mengirimkan logika “1” dengan kisaran tegangan -3 V, hingga -25 V dan logika 0 sebagai +3 volt hingga +25 volt, akibatnya kehgilangan daya karena panjangnya kabel bukan masalah utama.

Komunikasi melalui Port serial adalah sinkron, yakni sinyal detak tidak dikirim bersama dengan data. Setiap word disingkronkan dengan start bit dan sebuah clock internal dikedua sisi menjaga bagian data saat pewaktuan (timing). Berikut ini tampilan port serial DB9 yang umum digunakan.

Inti dari port serial ialah chip Unioversal Asynchronous Receiver/Transmitter (UART). Chip inilah yang mengontrol proses perubahan data parallel didalam PC menjadi format serial, lalu kemudian diubah lagi ke format parallel.

Konfigurasi Serial Port
Tiap kali karakter diterma oleh serial port, dibutuhkan Interrupt Request Line (IRQ untuk memberitahukan computer. Chip 8259 interrupt controller pada komputer PC XT menagani permintaan ini. Biasanya COM1 menggunakan IRQ4 dan COM2 menggunakan IRQ3.

Port USB
USB ialah port yang sangat diandalkan saat ini dengan bentuknya yang kecil dan
kecepatan datanya yang tinggi. Anda dapat menghubungkan hingga 127 produk USB dalam 1 komputer. USB versi 1.1 mendukung 2kecepatan, yaitu mode kecepatan penuh (12 Mbits/s) dan kecepatan rendah (1.5 Mbits/s). USB 2.0 mempunyai kecepatan 480Mbits/s yang dikenal sebagai mode kecepatan tinggi. Suatu piranti USB dapat dikatakan sebagai sebuah alat transceiver (pengirim sekaligus penerima), baik untuk host maupun USB itu sendiri. Sebuah istilah baru diperkenalkan, yakni USB function yang dimaksud adalah peralatan USB yang memiliki kemampuan khusus seperti printer, scanner, modem, dan lain-lainnya.

Konektor USB
Ada dua macam konektor USB: konektor A untuk hubungan ke host dan konektor B untuk hubungan piranti USB. Secara fisik keduanya dapat dibedakan dengan mudah untuk menghindari kesalahan pemasangan.

Untuk menghubungkan lebih luas seperti menghubungkan kepiranti berukuran kecil layaknya seperti Handphone, PDA, dan sebagainya, dibuat konrktor mini-A dan mini-AB. Semua jenis konektor USB dihubungkan dengan Empat kabel sebagaimana tabel berikut dibawah ini.

Sabtu, 19 Februari 2011

Operasi Dasar Basis Data


BAB 2

OPERASI DASARI BASIS DATA


2.1.
Operasi Dasar
Didalam sebuah disk (hard disk), basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Dalam sebuah disk kita dapat menempatkan beberapa (lebih dari satu) basis data (Misalnya basis data nilaiMahasiswa, kepegawaian, keuangan, penjualan, pepustakaan dan lainnya). Sementara dalam sebuah basis data kita dapat menempatkan satu atau lebih file / table. Misalkan dalam basis data penjualan terdiri dari table barang, faktur, pelanggan dan transaksi barang.

Operasi-operasi dasar yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data adalah  sebagai berikut:

1).
Pembuatan basis data baru (create database), identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
2).
Penghapusan basis data (drop database), identik dengan perusakan lemari arsip, sekaligus beserta isinya jika ada.
3).
Pembuatan table baru ke suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4).
Penghapusan table dari suatu basis data (drop table), identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
5).
Penambahan / pengisian data baru di sebuah basis data (insert), identik dengan penambahan lembaran arsip ke sebuah map arsip.
6).
Pengambilan data dari sebuah table (retrieve / search), identik dengan pencarian lembaran arsip dalam sebuah map arsip.
7).
Pengubahan data dalam sebuah table (update), identik dengan perbaikan isi lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.
8).
Penghapusan data dari sebuah table (delete), identik dengan penghapusan sebuah lembaran arsip yang ada di sebuah map arsip.

Operasi pembuatan basis data dan tabel merupakan operasi awal yang hanya dilakukan sekali dan berlaku seterusnya. Sedangkan untuk operasi pengisian, perubahan, penghapusan dan pencarian data merupakan operasi rutin yang berlaku berulang-ulang.

2.2.
Kegunaan Database
Penyusunan satu basis data digunakan untuk mengatasi masalah – masalah pada penyusunan data, antara lain:

1).
Redundansi dan inkonsistensi data
2).
Kesulitan pengaksesan data
3).
Isolasi data untuk standarisasi
4).
Multiple user (banyak pemakai)
5.
Masalah keamanan (security)

6.
Masalah integrasi (kesatuan)

7.
Masalah data independence (kebebasan data)






2.2.1.
Redundansi dan inkonsistensi data
Jika table dan program aplikasi diciptakan oleh programmer yang berbeda dengan waktu yang berselang cukup panjang, maka ada beberapa bagian data mengalami penggandaan pada table yang berbeda pada suatu database.

C o n t o h
Nama, alamat, dan telpon dari mahasiswa di sebuah Perguruan Tinggi tercatat pada table Anggota (pada database Perpustakaan), KRS dan juga pada Keuangan. Apabila kita berbicara sistem yang berbasis jaringan maka 1(satu) table mahasiswa bisa dimanfaatkan oleh beberapa sub database yang menginginkannya.

Penyimpanan dibeberapa tempat untuk data yang sama ini disebut sebagai redundansi dan mengakibatkan pemborosan ruang penyimpanan dan juga biaya untuk akses lebih tinggi.

Penyimpanan data yang sama berulang-ulang di beberapa tempat dalam database dapat mengakibatkan juga inkonsistensi (tidak konsisten). Hal ini terjadi, bila suatu ketika mahasiswa tersebut pindah alamat berubah, maka seluruh table  yang memuat data tersebut harus diubah / update. Bila salah satu saja yang diupdate, maka menjadi tidak konsisten.

2.2.2.
Kesulitan dalam pengaksesan data
Pada suatu saat dibutuhkan untuk mencetak data siapa saja mahasiswa yang berada di kota ‘Bekasi Timur’, padahal belum tersedia program yang telah ditulis untuk mengeluarkan data tersebut. Maka kesulitan akan timbul, dan penyelesaian ke arah itu adalah DBMS yang mampu mengambil data secara langsung dengan bahasa yang familiar dan mudah digunakan (user frindly).

2.2.3.
Isolasi data untuk standarisasi
Jika data tersebar dalam beberapa file / table dalam bentuk format yang tidak sama, maka ini akan menyulitkan dalam menulis program aplikasi untuk mengambil dan menyimpan data. Maka haruslah data dalam satu basis data dibuat satu format, sehingga mudah dibuat program aplikasinya.

2.2.4.
Multiple User (Banyak Pemakai)
Dalam rangka mempercepat semua daya guna sistem dan mendapat responsi waktu yang cepat, beberapa sistem mengijinkan banyak pemakai untuk meng “update “ data secara simultan. Salah satu alasan mengapa basis data dibangun karena nantinya data tersebut digunakan oleh banyak orang dalam waktu yang sama atau  berbeda, diakses oleh program yang sama tapi berbeda orang dan waktu.
Semua itu memungkinkan terjadi, karena data yang diolah tidaklah tergantung dan menyatu dalam program tapi ia terlepas dalam satu kelompok data.

2.2.5.
Masalah keamanan (security)
Tidak semua pemakai sistem basis data diperbolehkan untuk mengakses semua data. Misalkan data mengenai gaji seorang karyawa hanya boleh dibuka oleh bagian keuangan dan personalia, tidak diperkenankan bagian gudang membaca dan mengubahnya.

2.2.6.
Masalah integritas (kesatuan)
Basis data berisi file / table  yang saling terkait, masalah utama adalah bagaimana kaitan antar table itu terjadi. Meskipun kita mengetahui table A berkaitan dengan table B, namun secara teknis ada field / atribut kunci yang mengaitkan / merelasikan table tersebut.

2.2.7.
Masalah data independence (kebebasan data)
Paket bahasa yang diciptakan oleh DBMS, perubahan pada struktur file / table, setiap kali kita hendak melihat data cukup dengan utility list, menambah data dengan Append   (misal untuk DBMS Clipper atau Foxpro), merubah struktur table dengan Design Table, melakukan penelurusan data dengan query (misal untuk Access, Sql Server, MySql atau Oracle). Ini berarti perintah-perintah dalam paket DBMS bebas terhadap basis data. Apapun perubahan dalam basis data semua perintah akan mengalami kestabilan tanpa mengalami perubahan.

2.3.
Keuntungan Sistem Basis Data
Keuntungan-keuntungan yang dapat diperoleh dari penerapan sistem basis data pada suatu perusahaan adalah  sebagai berikut:

1).
Mengurangi redudansi data
Data yang sama pada beberapa aplikasi cukup disimpan sekali saja.
2).
Integritas Data
Dimana data terismpan secara akurat karena tidak adanya redudansi data.
3).
Menghindari inkonsisten data
Sebagai akibat tidak adanya data yang redundansi data, sehingga tidak terjadi inkonsisten data, karena data yang akan diupdate cukup dilakukan sekaligus saja.
4).
Penggunaan data bersama
Data yang sama dapat diakses atau dimanfaatkan oleh beberapa user pada saat yang bersamaan.
5).
Standarisasi data
Akibat tidak adanya redundansi, inkonsisten, dan integritas data, maka akan terciptanya adanya standarisasi data.
6).
Jaminan Keamanan Data (Security Data)
Data yang tersimpan hanya dapat diakses oleh yang mempunyai otoritas terhadap data tersebut.
7).
Menyeimbangkan kebutuhan data
Data ditentukan prioritas suatu operasi, misalkan antara update dengan retrieve data.


2.4.
Kerugian Sistem Basis Data
Kerugian - kerugian yang ada dengan diterapkannya  basis data pada suatu perusahaan  adalah  sebagai berikut:

1).
Diperlukan harware (perangkat keras tambahan) : CPU yang lebih kuat, terminal yang lebih banyak, alat komunikasi.
2).
Biaya Performance yang lebih besar : listrik, personil yang lebih tinggi klasifikasinya, biaya telekomunikasi antar lokasi.
3).
Rawannya keberhasilan operasi : gangguan listrik, dan komunikasi.
4).
Sistem kelihatan lebih kompleks : banyaknya aspek yang harus diperhatikan.

2..5.
Contoh Database
Berikut ini  ini adalah contoh dari database Penjadwalan_mengajar_dosen pada STMIK  ‘Revanda Jaya’ Bekasi, dimana pada database tersebut terdiri dari file / table Dosen, Matakuliah, Jurusan dan Mengajar.
1.        Dosen
Dosen ={nid,nama_d,tempat_lhr,tgl_lahir,jkelamin,alamat,kota,kodepos,gajipokok}
Dengan data value sebagai berikut:





 
 








Gambar 2.1. Data value Dosen
2.       Matakuliah
Matakuliah ={kdmk,nama_mk,sks,semester}
Dengan data value sebagai berikut:


 
 









Gambar 2.2. Data value Matakuliah
3.       Jurusan
Jurusan ={kode_jur,nama_jur,sjenjang,nama_kajur}
Dengan data value sebagai berikut:

 
 




Gambar 2.3. Data value Jurusan

4.       Mengajar
Mengajar ={nid,thn_akademik,smt,hari,jam_ke,kdmk,waktu,kelas,kode_jur}
Dengan data value sebagai berikut:


 
 






Gambar 2.4. Data value Mengajar

Implementasi relasi (hubungan antar table) yang ada pada database tersebut dapat dilihat pada gambar berikut ini (Dengan database MS-SQL Server 2000 dan MS-Access):



 
 










Gambar 2.5. Diagram database Penjadwalan_mengajar_doseen dengan SQL-Server 2000










 
 










Gambar 2.6. Relationship database Penjadwalan_mengajar_doseen dengan MS-Access

Pada gambar tersebut diatas terlihat bahwa pada table mengajar, berelasi kepada table dosen, matakuliah dan jurusan, dikarenakan pada table mengajar tersebut membutuhkan data – data yang ada pada ketiga tabel tersebut, artinya:
·         Seorang dosen bisa mengajar lebih dari satu matakuliah pada semester yang sama.
·         Satu matakuliah bisa diajar (diampu) oleh banyak dosen dan jurusan.

Operasi manipulasi yang dapat dilakukan pada database tersebut adalah sebagai berikut:

1).  Insert
:
Kita dapat melakukan pemasukan data – data baru pada file / table  dosen, matakuliah, jurusan dan mengajar.
2).  Delete
:
Kita dapat melakukan penghapusan data yang telah ada pada file / table  dosen, matakuliah, jurusan dan mengajar untuk data – data yang tidak diperlukan lagi.
3).  Update
:
Kita dapat melakukan perubahan data – data alamat dan kota seorang dosen pada file / table dosen dikarenakan dosen tersebut pindah alamat, dan kita dapat melakukan perubahan untuk data yang lainnya pada database tersebut.
4).  Retrieve
:
Kita dapat menampilkan Informasi mengenai dosen menurut jenis kelamin, kota alamat dan lainnya, informasi mengenai transaksi mengajar dosen,  informasi jurusan,  informasi mengenai matakuliah berdasarkan sks nya  dan informasi lainnya.

2.6.
Abstraksi Data
Kegunaan utama sistem basis data adalah agar pemakai (user) mampu menyusun suatu pandangan abstaksi dari data. Pemakai atau user dapat dikelompokkan menjadi tiga tingkatan abstaksi saat memandang suatu basis data, yaitu :

1).
Level Phisik.
2).
Level Konseptual.
3).
Level Padangan Pemakai ( View )

2.6.1. Level Phisik
Level abstraksi paling rendah, menggambarkan bagaimana (how) data disimpan dalam kondisi sebenarnya. Level ini tentu paling kompleks, struktur data level terendah digambarkan pada level ini. Level ini digunakan oleh programmer, yang digunakan untuk melakukan pemrograman dengan mengunakan database dan DBMS tertentu sesuai dengan kebutuhan daripada end-user.

2.6.2. Level Konseptual
Level abstraksi data level lebih tinggi yang menggambarkan data apa (what) yang disimpan dalam basis data, dan hubungan relasi yang terjadi antar data. Level ini menggambarkan keseluruhan basis data. Pemakai tidak memperdulikan kerumitan dalam struktur level phisik lagi, penggambaran cukup dengan memakai kotak, garis dan keterangan secukupnya. Level ini digunakan oleh database administrator, yang memutuskan informasi apa yang akan dipelihara dalam satu database.



2.6.3. Level Pandangan Pemakai (View Level)
Level abstraksi tertinggi yang mengambarkan hanya satu bagian dari keseluruhan database. Bila pada level konseptual data merupakan suatu kumpulan besar dan kompleks, pada level ini hanya sebagian saja yang dilihat dan dipakai.  Hal ini disebabkan beberapa pemakai database tidak membutuhkan semua isi database. Level ini sangat dekat dengan pemakai (user), dan setiap user kemungkinan hanya membutuhkan sebagian dari database. Ada beberapa kelompok user dengan pandangan berbeda butuh data dalam database, jadi pada level ini yang memakai adalah pemakai akhir atau end-user.
Misalkan pemakai akhir pada bagian keuangan hanya memakai data untuk file / table pembayaran, mahasiswa dan karyawan, tetapi tidak membutuhkan file / table buku dan nilai. Demi kemudahan interaksi antara pemakai dengan sistem, maka view level ini didefinisikan. Jadi ada beberapa pandangan disusun untuk mengakses satu sistem database yang sama.

Hubungan antar level tersebut dapat dilihat pada gambar 2.7 berikut ini :

                           Bagian Keuangan      Bagian Perpustakaan   Bagian Akademik
          






                                          


Gambar 2.7.  Abstraksi Data




Pertanyaan Soal
1.       Sebutkan dan jelaskan operasi – operasi dasar yang berkenaan dengan basis data (database) ?.
2.       Jelaskan dan berikan contoh masalah redundancy dalam suatu basis data (database) ?.
3.       Jelaskan keuntungan – keuntungan apa saja dengan diterapkannya basis data (database) pada suatu perusahaan ?.
4.       Jelaskan kerugian - kerugian apa saja dengan diterapkannya basis data (database) pada suatu perusahaan ?.
5.       Berikan contoh suatu database, kelompokkan mana sebagai file / table, dan field / atributnya ?
6.       Jelaskan operasi manipulasi apa saja yang dapat dilakukan berkenaan dengan pembentukan basis data (database) ?.
7.       Jelaskan pengertian level konseptual pada abstraksi data ?.